Dapatkan Kaki Palsu, Pria Ini Bersyukur Karena Bisa Kembali Shalat Berjamaah Di Masjid

Posting Komentar


Sholat berjemaah di masjid telah lama menjadi rutinitas Muntarto, 57 tahun, warga Lagoa, Koja, Jakarta utara. Bahkan sholat berjemaah menjadi bagian dalam dirinya hidupnya, tidak bisa lagi ditinggalkannya.

Sayangnya, Muntarto tidak bisa lagi menjalankan rutinitas itu. Bukan karena kesibukan. Munarto tidak lagi punya kaki palsu yang setia mengantarkannya pergi ke masjid.

" Kaki palsu milik saya yang dulu sudah rusak," ujar Muntarto, dikutip dari dinsos.jakarta.go.id, Jumat.

Sejak 1982, tubuh Muntarto tidak lagi sempurna. Tubuhnya hanya bertumpu pada satu kaki.

Kala itu, Muntarto mengalami kecelakaan motor hebat. Salah satu kakinya hancur. Keputusan berat harus diambil. Kakek ini harus diamputasi.

Untuk bisa bergerak, Muntarto mengandalkan kaki palsu yang dia beli dengan susah payah. Dia memakai kaki palsu tersebut selama bertahun-tahun hingga akhirnya rusak.

Kakek itu pasrah dan mencoba meyakinkan diri agar tidak lagi berharap punya kaki palsu. Sebab, dia mampu membeli kaki palsu baru yang harganya cukup mahal. Penghasilannya sebagai karyawan koperasi angkutan umum tidak mencukupi.

Kini, Muntarto dapat tersenyum. Dia kembali dapat menjalankan rutinitas sholat berjamaah di masjid setelah tercatat sebagai penerima bantuan program 1.000 kaki palsu Yayasan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI).

Dia sangat gembira dan bersyukur bisa memiliki kaki palsu lagi. " Saya sekarang sudah bisa rutin sholat di masjid lagi," ucap Muntarto.

Nama Muntarto masuk dalam daftar penerima bantuan, diusulkan Satuan Pelaksana Sosial Kecamatan Koja, Jakarta Utara. " Karena aktivitasnya yang membutuhkan kaki palsu, maka kami upayakan agar dia bisa kembali berjalan," kata petugas Satlak Sosial Koja, Marspel.

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter