Berada di era digital, tak menjamin setiap orang bisa hidup dalam berkecukupan. Kisah pilu ini berasal dari bocah asal Donggala, Palu. Dion, bocah yatim piatu ini harus menderita akibat kerasnya kehidupan dunia.
Bocah berusia 15 tahun ini berjuang melawan gizi buruk. Mirisnya, Dion sudah hidup sebatang kara dan tinggal di sebuah gubuk kayu. Melansir dari beramaljariyah.org, Senin (10/8/2020), simak kisah pilu bocah bernama Dion berikut ini.
Yatim Piatu Sejak Tahun 2018
Dion bocah berusia 15 tahun ini tinggal di desa terpencil, Labuan Bajo Kec. Banawa, Donggala, Palu. Sejak dua tahun lalu, Dion sudah menjadi seorang yatim piatu.
"Aku sudah jadi yatim piatu sejak tahun 2018," ungkap Dion.
Meninggal Akibat Kebakaran
Dion mengungkapkan, orangtuanya meninggal dunia akibat kebakaran. Si jago merah itu tiba-tiba menghanguskan seluruh rumah, termasuk kedua orangtuanya.
"Saat itu, entah bagaimana ceritanya terjadi kebakaran yang menghanguskan seluruh rumahku, termasuk Ayah dan Ibu, mereka meninggal terpanggang api besar," jelasnya.
"Saat itu, entah bagaimana ceritanya terjadi kebakaran yang menghanguskan seluruh rumahku, termasuk Ayah dan Ibu, mereka meninggal terpanggang api besar," jelasnya.
Tetap Bersyukur Masih Bisa Hidup
Meski begitu, Dion tetap bersyukur kepada Tuhan. Dia masih bisa selamat dari kobaran api yang menghanguskan segalanya termasuk orang-orang paling dicintainya.
"Tetapi, alhamdulillah aku masih bisa hidup meski dengan kondisi yang seperti ini," tambahnya.
"Tetapi, alhamdulillah aku masih bisa hidup meski dengan kondisi yang seperti ini," tambahnya.
Tinggal Sebatang Kara
Sejak saat itu, Dion hidup sebatang kara. Beruntung para tetangga rela membangunkan gubuk kecil untuk tempatnya berteduh dan tidur.
"Sejak itu, aku tinggal sendiri di gubuk kecil yang dibangun oleh para tetangga yang peduli denganku," papar Dion.
Memiliki Kelainan Kulit
Cobaan belum berhenti di situ, Dion rupanya sejak kecil sudah memiliki penyakit kelainan kulit. Karena tak diobati, penyakitnya itupun semakin parah sejak awal Ramadhan ini.
"Setiap harinya aku hanya bisa terbaring, karena sejak kecil aku memang punya kelainan kulit yang mengeluarkan cairan. Tetapi, penyakit ini semakin parah sejak awal Ramadhan lalu karena sudah lama tak diobati, hingga tubuhku kurus kering seperti ini karena kekurangan cairan," ungkap Dion.
"Setiap harinya aku hanya bisa terbaring, karena sejak kecil aku memang punya kelainan kulit yang mengeluarkan cairan. Tetapi, penyakit ini semakin parah sejak awal Ramadhan lalu karena sudah lama tak diobati, hingga tubuhku kurus kering seperti ini karena kekurangan cairan," ungkap Dion.
Ada yang Peduli dengan Sakitnya
Menurutnya, beberapa tetangga ada yang peduli dengan penyakitnya. Namun, mereka hanya bisa memberikan pengobatan seadanya saja.
"Ada beberapa tetangga yang peduli pada sakit ku ini, tetapi pengobatan hanya dilakukan seadanya karena keterbatasan ekonomi," jelasnya.
"Ada beberapa tetangga yang peduli pada sakit ku ini, tetapi pengobatan hanya dilakukan seadanya karena keterbatasan ekonomi," jelasnya.
Menderita Gizi Buruk
Untuk mendapat makanan saja, Dion bergantung pada belas kasih para tetangganya. Tak heran, bocah berusia 15 tahun ini menderita gizi buruk.
"Makanan pun hanya bergantung pada belas kasihan tetangga, berat badanku terus menurun hingga aku menderita gizi buruk," paparnya.
"Entah harus berapa lama lagi aku harus menahan sakit ini, tetapi semoga sebentar lagi ada banyak kakak-kakak #SahabatAmal yang ikhlas membantuku," sambungnya.
"Entah harus berapa lama lagi aku harus menahan sakit ini, tetapi semoga sebentar lagi ada banyak kakak-kakak #SahabatAmal yang ikhlas membantuku," sambungnya.
Percaya dan Yakin pada Tuhan
Alih-alih menjauh, Dion justru semakin mendekatkan diri pada Allah SWT. Dia yakin Allah SWT akan selalu mengirimkan bantuan dengan cara apapun.
"Meski hidupku begitu mengenaskan, tetapi aku yakin Allah swt akan selalu mengirimkan bantuannya," ujar Dion.
"Setidaknya aku bisa hidup mandiri, meski sudah menjadi yatim piatu. Setidaknya aku masih punya harapan untuk meraih cita-cita, keluar dari hidup yang berat ini. Semoga Allah swt segera memberikan bantuannya," tandasnya.
"Meski hidupku begitu mengenaskan, tetapi aku yakin Allah swt akan selalu mengirimkan bantuannya," ujar Dion.
"Setidaknya aku bisa hidup mandiri, meski sudah menjadi yatim piatu. Setidaknya aku masih punya harapan untuk meraih cita-cita, keluar dari hidup yang berat ini. Semoga Allah swt segera memberikan bantuannya," tandasnya.
Posting Komentar
Posting Komentar